Sejumlah pimpinan forkopimda, tokoh agama dan panitia saat membuka secara bersama-sama kegiatan Perayaan Hari Raya Nyepi 2025 ditndai penabuhan tifa, Sabtu (19/4/2025). (Foto: Indrayadi TH)
JAYAPURA | Papuareels.id - Perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1947/2025 tingkat Provinsi Papua dijadikan ajang menyambung tali silatuhrahmi, saling mengenal dan mempererat toleransi umat beragama.
"Kelahiran adalah rohani yang jasmani. Saya yakin tak ada yang lahir, tertawa-tawa, semua pasti menangis. Itu tandanya dia menderita," kata Ida Pandita Nabe Acarya Wijaya Nanda dalam kegiatan tersebut, Sabtu (19/4/2025).
Dikatakanny, dalam pandangan agama hindu, semua aktifitas dipersembahkan kepada Tuhan. "Jadi hidup ini sebuah persembahaan, persembahan kepada Adi Shankara," ujarnya.
Ia berkata, mulai manuasia berfikir bukan hanya hidup, makan, minum, tidur dan seks, sama dengan binatang. "Manusia menggunakan pikirannya, manusia memilih yang bertanggungjawab terhadap pilihannya. Disitulah disebut dengan Insani," ujarnya.
Brahma Raja Pati sebagai pencipta, dikatakannya, bahan baku sendiri.Sama dengan bapak ibu, tak mungkin cari bahan baku dari luar.
"Kesadaran dewani, karena semua isi alam ini dari Tahun. Kita mengalami lroses elienasi keterasingan, maka kita kembali ke titik nol," katanya.
Saat ini dirinya mengaku ada banyak manusia sudah kehilangan roh kasih sayang. Maka mulai saat ini ia mengajak semua ya untuk membangun kasih sayang.
"Tanpa cinta kita akan kehilangan atau degradasi. Kasih sayang sangat penting," ujarnya.
Ketua PHDI Papua, I Komang Alit Wardana mengatakan rangkaian kegiatan Dharma Santi merupakan Puncak dari rangkaian kegiatan hari nyepi di Tahun 2025.
“Dengan tema Manawasewa Madhawasewa memberi makna bahwa apa yang kita buat bagi sesama itu sama halnya dengan kita melayani Tuhan yang Maha Esa,” kata Ketua PHDI Papua.
Umat Hindu Di Provinsi Papua, lanjutnya dapat menjalankan Catur Brata Panyepian yang harus dilaksaksanakan selama menjalankan hari raya Nyepi.
“Empat hal yang dimaksud adalah mematikan karya (tak melaksanakan aktivitas), menyalakan api, tak berpergian kemana mana dan tak menikmati hiburan atau kegiatan yang menimbulkan kesenangan," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia, Letkol Inf. Iwayan Deddy Suryanto menuturkan dalam rangka Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947, Tahun 2025. Pihaknya telah melakukn berbagai kegiatan seperti penguatan spiritual keagamaan Hindu, kegiatan sosial.
"Kegiatan sosial seperti donor darah, ziarah makam pahlawan, kunjungan kasih, penghijauan dan beberapa kegiatan sosial lainnya," kata I Wayan.
Dikatakannya, acara Dharma Santi Nyepi provinsi Papua saat ini adalah akhir dari rangkaian perayaan Nyepi tahun 2025. Menurutnya, dari kegiatan ini dalam memupuk tali silatuhrahmi, saling mengenal dan saling maaf memaafkan satu sama lainnya, juga sebagai media komunikasi sosial.
Dalam kegiatan tersebut, di hadiri juga tamu undangan tingkat forkopimda Papua, TNI, Polri dan berbagai kalangan kerohanian. (Redaksi/ITH)