-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

iklan oleh PAPUAREELS.ID

Iklan

iklan oleh PAPUAREELS.ID

Tag Terpopuler

BrMP Papua Siap Dampingi UMKM Olahan Pangan Lokal Berbasis Sagu dan UbiSENTANI | Papuareels.id – Balai

18 Mei 2025 | Mei 18, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-18T08:53:08Z
Penyuluh Pertanian BrMP Papua, Yuliana Helena Rumsawir, SP., M.Si, saat di wawancarai. Sabtu, 17/5/2025 (foto; dani)



SENTANI | Papuareels.id -Penerapan Modernisasi Pertanian (BrMP) Papua menyatakan komitmennya untuk terus mendampingi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Papua, khususnya dalam pengembangan olahan pangan lokal seperti sagu dan ubi-ubian. Hal ini disampaikan oleh Penyuluh Pertanian BrMP Papua, Yuliana Helena Rumsawir, SP., M.Si, dalam kegiatan pelatihan pembuatan kue sagu di Sentani.


“Kami sudah sejak beberapa tahun terakhir mendampingi Ibu Aline dan kelompok perempuan Papua dalam pelatihan pengolahan pangan lokal. Ke depan, kami tetap siap mendampingi masyarakat Papua untuk mengolah sumber daya alam lokal menjadi produk pangan yang modern dan bernilai jual tinggi,” ujar Yuliana.

Dalam pelatihan kali ini, peserta diperkenalkan pada berbagai resep olahan pangan lokal, seperti kue ulat sagu, biskuit coklat sagu, hingga produk turunan ubi jalar seperti nugget, donat, dan roti betatas. Menurut Yuliana, pengolahan pangan lokal tidak hanya meningkatkan nilai ekonomis bahan pangan tradisional, tetapi juga membantu masyarakat memahami potensi besar yang dimiliki Papua.


“Selama ini ubi hanya direbus atau dibakar. Padahal, dengan teknologi sederhana, kita bisa mengubahnya menjadi produk yang lebih variatif dan tahan lama,” katanya.

BrMP Papua juga siap memberikan pendampingan bagi pelaku UMKM yang ingin mengembangkan usaha ke skala lebih besar. Salah satu syarat penting yang disampaikan adalah perolehan izin Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) dan standar dari BPOM agar produk bisa dipasarkan ke toko dan pusat perbelanjaan.


“Kami dorong ibu-ibu untuk memiliki PIRT, agar produk bisa masuk ke pasar modern. Selain itu, proses produksi juga harus memenuhi standar kebersihan dan keamanan pangan,” jelas Yuliana.

Ia juga mengapresiasi semangat kelompok perempuan Katolik yang memulai usaha dari lingkungan gereja. Menurutnya, gereja bisa menjadi titik awal yang kuat untuk membangun kemandirian ekonomi masyarakat.


“Saya melihat semangat ibu-ibu Katolik ini luar biasa. Banyak gerakan yang sukses di Papua berawal dari gereja. Ini bisa jadi contoh untuk komunitas lain,” tutupnya.

BrMP Papua membuka ruang kolaborasi melalui pengajuan surat resmi ke kantor mereka di Jalan Yahayun, Sentani, dan siap menindaklanjuti permintaan pelatihan dari kelompok perempuan atau komunitas masyarakat lainnya yang ingin berkembang dalam bidang olahan pangan lokal. (DanTop)
×
Berita Terbaru Update