JAYAPURA | Papuareels.id - Rapat Pimpinan Provinsi (Rapimprov) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Papua 2025 menjadi momentum penting untuk mempertegas sinergi antara pemerintah dan dunia usaha dalam mendorong transformasi pembangunan Papua Baru.
Rapimprov yang digelar di Swiss-belhotel Jayapura, Papua, Jumat 21 November 2025 ini mengusung tema “Sinergi Kuat, Kolaborasi Hebat, Menuju Papua Cerah”.
Rapimprov ini resmi dibuka oleh Gubernur Papua Mathius D. Fakhiri didampingi Ketua Kadin Papua Ronald Antonio dan Forkopimda.
Ketua Kadin Papua Ronald Antonio dalam sambutannya menegaskan bahwa Rapimprov 2025 memiliki makna lebih dari sekadar forum organisasi. Ia menyebut pertemuan ini sebagai ruang strategis untuk merumuskan arah kolaborasi dunia usaha dalam mendukung pembangunan Papua.
“Kadin Papua percaya bahwa Papua Cerah hanya dapat diwujudkan melalui kolaborasi multipihak. Dunia usaha tidak bisa berjalan sendiri, demikian pula pemerintah membutuhkan kontribusi sektor swasta,” ujarnya.
Ronald juga menyampaikan permohonan maaf kepada para Ketua Kadin Kabupaten/Kota karena dalam dua tahun terakhir dirinya belum maksimal mengurus organisasi. Meski begitu, ia menegaskan bahwa seluruh proses yang telah dilalui kini membawa hasil positif.
“Hari ini Gubernur hadir langsung bersama kita. Itu bukti bahwa Kadin Papua siap menjadi mitra strategis pemerintah lima tahun ke depan,” tegasnya.
Ronald menambahkan bahwa fokus dunia usaha ke depan mencakup penguatan hilirisasi, percepatan investasi, pembenahan tata kelola data, dan pemberdayaan UMKM di seluruh Papua.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Papua Mathius D. Fakhiri menegaskan bahwa Rapimprov Kadin memiliki kedudukan strategis karena mempertemukan pemangku kepentingan untuk menyusun langkah bersama menuju "Papua Cerah" 2025–2030.
“Tema ini menegaskan pentingnya kebersamaan antara pemerintah, pelaku usaha, dan seluruh pemangku kepentingan untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, produktif, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Fakhiri menekankan bahwa peran Kadin semakin strategis di tengah perubahan wilayah administratif Papua yang kini memiliki tiga daerah hasil pemekaran. Ia menantang Kadin Papua agar berani mengambil posisi sebagai lokomotif ekonomi daerah.
“Kadin tidak hanya meningkatkan iklim usaha, tetapi harus memperkuat investasi, mendorong UMKM naik kelas, dan membuka peluang ekonomi baru di seluruh Papua,” tegasnya.
Gubernur bahkan menyoroti pentingnya komitmen Kadin dalam sektor-sektor prioritas seperti perikanan, pertanian, energi baru terbarukan, industri kreatif, dan pariwisata berkelanjutan.
Gubernur juga menyinggung rencana pembangunan kawasan Taman Port Mumbai yang akan menjadi wajah baru Jayapura, termasuk jalur yang melintas di depan Kantor Kadin Papua.
Ia berkomitmen mengadakan acara pemerintah selanjutnya di Kantor Kadin sebagai simbol kedekatan dan kolaborasi.
Rapimprov Diminta Hasilkan Rekomendasi Konkret
Baik Ketua Kadin maupun Gubernur menyampaikan harapan yang sama bahwa Rapimprov 2025 harus menghasilkan keputusan strategis yang berdampak langsung pada ekonomi Papua.
“Kita memerlukan investasi yang kuat, UMKM yang berkembang, dan dunia usaha yang mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Rapimprov ini harus melahirkan rekomendasi konkret,” kata Gubernur Fakhiri.
Sementara Ronald Antonio menegaskan bahwa Kadin siap membuktikan perannya melalui program yang selaras dengan visi pemerintah Papua.
Optimisme untuk Papua Cerah
Forum Rapimprov 2025 ditutup dengan seruan optimisme bahwa Papua yang sehat, cerdas, produktif, dan harmonis hanya dapat terwujud melalui kerja bersama.
“Pemerintah dan dunia usaha harus berjalan berdampingan, saling mendukung, dan saling menguatkan. Itulah kunci menghadirkan Papua Cerah,” tutup Gubernur Fakhiri.
Rapimprov Kadin Papua 2025 diharapkan menjadi tonggak penting untuk memperkuat kontribusi sektor usaha dalam percepatan pembangunan Papua Baru.