JAYAPURA | Papuareels.id — Upaya memperkuat kualitas sumber daya manusia Pegunungan Bintang kembali menjadi fokus Ikatan Mahasiswa Pelajar Pegunungan Bintang (IMPPETANG) Se-Indonesia Kota Studi Jayapura periode 2025–2026.
Hal ini tampak dalam agenda pembekalan mahasiswa baru yang digelar di Jayapura dengan tema pengembangan generasi muda yang kritis, aktif, inovatif, dan tetap berakar pada nilai budaya.
Salah satu sorotan utama kegiatan tersebut adalah materi literasi digital yang dibawakan Anggota DPR Papua Pegunungan, Apia Lepitalen, S.IAn., MM.
Ia menilai derasnya arus media digital justru membuat banyak anak muda terjebak pada penggunaan yang tidak produktif.
“Banyak yang memakai media digital tanpa memahami fungsinya. Kami ingin mahasiswa menggunakan teknologi untuk memberi dampak positif bagi masyarakat,” ujar Lepitalen, Sabtu (22/11/2025).
Menurutnya, IMPPETANG memiliki peran strategis dalam menyiapkan karakter dan kapasitas organisasi generasi muda daerah. Pembinaan moral, manajemen organisasi, serta kemampuan memanfaatkan teknologi dianggap sebagai fondasi penting untuk meningkatkan mutu SDM Pegunungan Bintang.
Lepitalen juga mengingatkan konsekuensi hukum dalam penggunaan media digital.
“Hak bermedia itu dijamin, tapi tetap ada batas. UU ITE mengawasi. Salah langkah bisa berujung tahanan atau denda,” tegasnya.
Meski hadir sebagai legislator, Lepitalen menegaskan bahwa keikutsertaannya lebih sebagai senior dan alumni yang ingin memberikan kontribusi bagi mahasiswa baru IMPPETANG.
Ia menyoroti tantangan generasi muda Pegunungan Bintang yang masih terjebak pada pola hidup pasif.
“Banyak habiskan waktu main HP, diskusi politik tak ada ujung. Padahal waktu itu uang,” katanya mengingatkan.
Di sisi lain, ia mengakui kualitas kaderisasi IMPPETANG sudah menunjukkan hasil. Banyak alumni mampu bersaing di dunia kerja. Namun, ia menilai persatuan internal yang belum solid masih menjadi pekerjaan rumah.
Lepitalen juga menyoroti pengaruh media sosial terhadap lunturnya nilai budaya. Ia meminta mahasiswa memperkuat literasi digital agar tidak terseret arus penggunaan media yang merugikan.
Ia berharap IMPPETANG dan Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang dapat membangun koordinasi yang lebih baik.
“IMPPETANG adalah rumah besar SDM Pegunungan Bintang. Perlu ada kerja sama dengan Pemda,” ujarnya.
Di akhir sesi, Lepitalen mengapresiasi kerja panitia serta mendorong mereka untuk terus melanjutkan kegiatan pembinaan.
“Jangan berhenti karena kekurangan. Jalan saja, Tuhan pasti buka jalan,” ucapnya.
Ia juga menitipkan lima pesan bagi mahasiswa baru:
1. Menjadikan literasi digital sebagai ruang belajar, informasi, dan peluang usaha.
2. Tidak hidup dalam ketergantungan.
3. Menggunakan media digital untuk hal positif yang bermanfaat.
4. Fokus pada studi.
5. Menghindari politik praktis selama masih menjadi mahasiswa.