JAYAPURA | Papuareels.id - Ikatan Mahasiswa/i dan Pelajar Pegunungan Bintang (IMPPETANG) Se-Indonesia Kota Studi Jayapura resmi menerima 107 mahasiswa baru melalui kegiatan pengenalan dan kaderisasi yang berlangsung 20–23 November di Balai Pertanian Papua, Sentani. Kegiatan dibuka Wakil Bupati Pegunungan Bintang Arnol Nam.
Ketua IMPPETANG Jayapura Rumin Mul mengatakan penerimaan tahun ini menekankan pembentukan kader yang kritis, inovatif, serta berakar pada budaya Pegunungan Bintang.
Ia menyebut kaderisasi dilakukan berjenjang dari tingkat distrik hingga pusat dengan seluruh pemateri berasal dari Pegunungan Bintang.
“IMPPETANG adalah ruang pemersatu tujuh suku besar. Kami membentuk kader yang kuat pada jati diri budaya,” ujarnya.
Pemateri Soroti Krisis Pendidikan
Pemateri Salmon Kasipmabin, S.Pd, dalam materinya menyoroti memburuknya kualitas pendidikan di Pegunungan Bintang.
Ia mengungkapkan hasil tes kemampuan dasar siswa SMA pada 2018 menunjukkan rata-rata nilai hanya 35, sementara 14 ribu anak di daerah itu masuk kategori tidak bersekolah (ATS). Ia juga menyebut 95 ribu anak Pegunungan Papua tercatat putus sekolah.
“Banyak guru tidak berada di tempat tugas sehingga anak-anak menunggu berbulan-bulan tanpa proses belajar,” kata Salmon.
Tantangan Global Disampaikan ke Mahasiswa Baru
Salmon juga menekankan pentingnya pemahaman mahasiswa terhadap disrupsi teknologi, tekanan budaya, serta peluang energi terbarukan di Papua.
Ia memperingatkan bahwa robot diprediksi mengambil banyak lapangan kerja pada 2030 sehingga mahasiswa harus menguasai teknologi.
IMPPETANG Fokus Adaptasi Mahasiswa Baru
Menurut Rumin Mul, mahasiswa baru dari kampung kerap menghadapi tantangan adaptasi sehingga IMPPETANG menyiapkan materi khusus terkait dunia kampus dan kehidupan sosial di Kota Jayapura.
“Ilmu kampus hanya 25 persen, sisanya dibentuk melalui organisasi,” katanya.
Mul berharap pemerintah memberi perhatian lebih pada mahasiswa asal Pegunungan Bintang. “Orang tua kedua kami adalah pemerintah,” ujarnya.
Mul menegaskan bahwa mahasiswa baru yang mengikuti penerimaan tahun ini adalah calon pengurus organisasi pada periode mendatang.