-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

iklan oleh PAPUAREELS.ID

Iklan

iklan oleh PAPUAREELS.ID

Tag Terpopuler

MRP Dukung Pemberdayaan Perempuan Asli Papua Melalui Pelatihan Olahan Pangan Lokal

17 Mei 2025 | Mei 17, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-17T06:08:39Z
Foto bersama usai pelatihan kue sagu di Kelurahan Sentani Kota
 Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura. Sabtu, 17/5/2025 (foto; dani)




SENTANI | Papuareels.id - Majelis Rakyat Papua (MRP) melalui Pokja Perempuan menyatakan dukungan penuh terhadap program pelatihan olahan pangan lokal yang menyasar perempuan asli Papua. Dukungan ini ditegaskan oleh Anggota MRP Pokja Perempuan, Fibiola Iriani Ohei, saat meninjau langsung kegiatan pelatihan pembuatan kue sagu bagi ibu-ibu Katolik di Gereja Kristus Raja, Sentani, Papua.


“Program ini bagian dari pembinaan dan pemberdayaan orang asli Papua, khususnya kaum perempuan. Kami sangat mendukung karena pelatihan ini menjadikan ibu-ibu lebih produktif di lingkungan tempat tinggal mereka sendiri,” ujar Fibiola.

Pelatihan ini bertujuan tidak hanya melatih peserta untuk mengolah pangan lokal seperti sagu dan ubi, tetapi juga mencetak pelatih-pelatih baru yang dapat menularkan ilmunya ke daerah lain, khususnya wilayah pegunungan.


“Ini bukan sekadar pelatihan, tapi pembentukan pelatih baru. Jadi dari satu orang yang terlatih, bisa melahirkan banyak pelatih lainnya. Kami menyambut baik inisiatif para mama yang tidak hanya belajar untuk diri sendiri, tapi juga untuk berbagi dengan komunitas lainnya,” tambahnya.

Fibiola menilai gerakan ini menjadi langkah nyata kelompok Perempuan Hubula dalam mengangkat potensi pangan lokal Papua dan meningkatkan perekonomian keluarga. Selain pelatihan, kegiatan ini juga didukung oleh kolaborasi lintas lembaga, termasuk Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI).


“Kami bekerja sama dengan BSIP agar makanan yang dihasilkan berkualitas, memiliki kandungan gizi yang sesuai, dan tentu saja bisa memperoleh izin resmi untuk usaha mereka,” jelasnya.

Menurut Fibiola, izin seperti PIRT dan sertifikasi lainnya penting agar produk yang dihasilkan dapat dipasarkan secara legal dan meluas, termasuk ke daerah pegunungan yang menjadi target distribusi kelompok ini.


“Dengan adanya legalitas, usaha mereka bisa berkembang secara resmi dan berkelanjutan,” tutupnya.

Pelatihan ini diharapkan menjadi pemantik semangat perempuan Papua lainnya untuk memanfaatkan potensi lokal, serta menjadi bagian dari perubahan ekonomi dan sosial berbasis komunitas. (DanTop) 
×
Berita Terbaru Update