Petugas Bea Cukai Jayapura saat mengecek barang yang akan di ekspor ke berbagai negara, baru baru ini. (Foto: Istimewa)
JAYAPURA- Kegiatan ekspor di Provinsi Papua ekspor pertengahan tahun 2025 mencapai 32,5 miliar rupiah. Angka ini meningkat sekitar 52 persen dari tahun sebelumnya tahun 2024.
"Dvisa ekspor sampai bulan Juni 2025 di Kantor Bea Cukai Jayapura mencapai Rp 32,5 miliar, meningkat kurang lebih 52% dibanding dengan nilai devisa ekspor tahun 2024 dan 164% jika dibandingkan dengan nilai devisa ekspor tahun 2023," Kepala Seksi KIP Bea Cukai Jayapura Petrus Doan, Selasa (22/7/2025).
Peningkatan yang cukup signifikan ini, kata Petrus, membuktikan bahwa kini masyarakat Papua mulai melirik ekspor sebagai salah satu sumber ekonomi yang menjanjikan.
"Bea Cukai Jayapura melalui kegiatan Klinik Ekspor dan PAPEDa tak henti-hentinya melaksanakan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat agar masyarakat semakin menyadari bahwa ekspor itu mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja," ujarnya.
Pemenuhan administrasi kepabeanan di bidang ekspor, lanjutnya, dapat dilakukan melalui aplikasi CEISA 4.0 yang bisa diakses dari mana saja menggunakan internet.
"Bea Cukai Jayapura berkomitmen untuk turut serta dalam membangun Papua melalui peningkatan kegiatan ekspor dan peningkatan layanan kepabeanan ekspor yang transparan dan tanpa biaya," kata Petrus.
Negara tujuan ekspor di Bea Cukai Jayapura seperti Papua New Guinea, Jepang, Singapura dan Belanda.
Sementara, komoditas yang menjadi primadona dalam kegiatan ekspor ini adalah barang-barang hasil kegiatan pertanian dan perkebunan.
Juga material dan peralatan bangunan, perabotan rumah tangga, spare part, serta minuman fermentasi tanpa alkohol. (Redaksi/ITH)
