Foto bersama Ketua Persatuan Olahraga Domino Indonesia (PORDI) Provinsi Papua, Supriadi Laling didampingi Ketua Pordi Kabupaten Jayapura, Jhoni Lumbaa, Bupati Jayapura Yunus Wonda dan seluruh pengurus Pordi Kabupaten Jayapura.
SENTANI | Papuareels.id - Ketua Pengurus Daerah Persatuan Olahraga Domino Indonesia (PORDI) Provinsi Papua, Supriadi Laling, secara resmi melantik Ketua dan Pengurus PORDI Kabupaten Jayapura periode 2025–2030 yang dinahkodai Jhoni Lumbaa.
Prosesi pelantikan berlangsung meriah dan penuh antusias, serta dihadiri langsung oleh Bupati Jayapura selaku Dewan Pembina PORDI Kabupaten Jayapura, yang menandakan dukungan kuat pemerintah daerah terhadap perkembangan olahraga domino di wilayah tersebut.
Dalam sambutannya, Supriadi Laling memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh panitia dan pengurus Kabupaten Jayapura yang telah bekerja keras selama kurang lebih satu bulan sejak menerima mandat dari PORDI Provinsi Papua. Ia menegaskan bahwa proses penyusunan struktur organisasi bukan hal yang mudah, namun Pengurus Kabupaten Jayapura mampu menyelesaikannya secara baik dan penuh tanggung jawab.
“Pelantikan hari ini merupakan momentum penting bagi PORDI Kabupaten Jayapura. Setelah menerima mandat, mereka bekerja dengan sungguh-sungguh menyusun struktur organisasi. Banyak hambatan yang dilalui, tetapi akhirnya semua dapat tersusun dengan baik melalui semangat kebersamaan,” ujar Supriadi Laling usai pelantikan di Sentani, Sabtu (22/11/2025).
Lebih jauh, ia menekankan bahwa setelah pelantikan ini, PORDI Kabupaten Jayapura harus segera tancap gas mempersiapkan program kerja, terutama dalam hal pembinaan dan seleksi atlet.
PORDI Papua juga, lanjut dia akan mengirim surat resmi kepada pengurus kabupaten untuk segera menggelar Liga Ekshibisi Antargardu, yang nantinya menjadi ajang penjaringan atlet terbaik.
“Pasca pelantikan, fokus pertama adalah mempersiapkan kejuaraan tingkat kabupaten. Liga Ekshibisi Antargardu ini sangat penting sebagai dasar untuk menentukan atlet yang akan mewakili Kabupaten Jayapura di tingkat provinsi, sebelum kita bersama-sama hadir di Kejurnas PORDI pada 14 Desember 2025,” tegasnya.
Selain aspek kompetisi, Supriadi menekankan pentingnya sinergi antara PORDI dan Pemerintah Kabupaten Jayapura agar kegiatan olahraga domino dapat menjadi ruang positif bagi masyarakat.
“Saya berharap PORDI Kabupaten Jayapura terus membangun sinergi dengan pemerintah daerah. Kehadiran PORDI harus menjadi ruang relaksasi dan transformasi, tempat masyarakat bisa beraktifitas positif di waktu senggang,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Supriadi ingin PORDI Kabupaten Jayapura mampu menjadi rumah kebersamaan para pencinta domino, memperkuat kolaborasi, silaturahmi, serta pembinaan atlet agar lebih terarah.
Ia juga mendorong pengurus untuk segera menggelar rapat kerja, sekaligus memperluas pembentukan gardu-gardu domino di wilayah Kabupaten Jayapura.
“Saat ini ada sekitar 15 gardu yang sudah teregistrasi di provinsi. Harapan saya, PORDI Kabupaten Jayapura dapat membentuk lebih banyak gardu, bahkan melampaui Kota Jayapura yang kini memiliki sekitar 70 gardu,” tegasnya.
Mengakhiri pernyataannya, Supriadi menegaskan bahwa olahraga domino memiliki nilai pemersatu yang kuat.
“Domino tidak melihat ras, agama, atau suku. Kita semua berkumpul dalam satu kebersamaan. Inilah nilai yang harus kita jaga,” pungkasnya.
Jhoni Lumbaa: Ini Awal Tugas Besar PORDI Kabupaten Jayapura
Ketua PORDI Kabupaten Jayapura, Jhoni Lumbaa, dalam kesempatan berbeda menyampaikan rasa syukur serta apresiasi tinggi atas pelantikan yang berjalan sangat baik dan penuh dukungan. Ia mengungkapkan bahwa pelantikan ini menjadi titik awal perjalanan besar bagi PORDI Kabupaten Jayapura dalam membangun ekosistem olahraga domino yang tertata dan berkelanjutan.
“Puji Tuhan, proses penyusunan struktur kepengurusan selesai dengan baik. Banyak tantangan, tetapi semua bisa diatasi melalui musyawarah dan kebersamaan. Kehadiran Bupati sebagai Dewan Pembina menjadi penyemangat besar bagi kami,” ujar Jhoni Lumbaa.
Menindaklanjuti pelantikan tersebut, PORDI Kabupaten Jayapura telah menggelar Open Turnamen SDVC sebagai langkah awal menjaring gardu-gardu yang sudah terbentuk di masyarakat. Turnamen ini menjadi pintu masuk para pecinta domino untuk terlibat secara resmi dalam kegiatan PORDI.
Jhoni menjelaskan bahwa PORDI Kabupaten Jayapura memberikan kebebasan bagi masyarakat untuk membentuk gardu secara mandiri.
“Siapa saja bisa membentuk gardu. Cukup kumpulkan tim, bentuk gardu, dan lapor ke pengurus distrik. Kami membuka diri bagi seluruh masyarakat karena domino ini adalah olahraga untuk semua,” ungkapnya.
Ke depan, PORDI Kabupaten Jayapura akan menyelenggarakan lomba antargardu sebagai mekanisme seleksi atlet yang akan mewakili daerah pada kejuaraan tingkat provinsi.
“Dari lomba itu, kami akan memilih satu atau dua atlet terbaik yang akan membawa nama Kabupaten Jayapura ke tingkat provinsi. Setelah itu, kita akan bersaing di Kejurnas PORDI pada 12–14 Desember 2025 di Banten,” jelasnya.
Tegas Soal Stigma Domino dan Pentingnya Dukungan Pemerintah
Dalam penjelasannya, Jhoni Lumbaa juga menyoroti stigma keliru tentang permainan domino yang sering dikaitkan dengan perjudian. Ia menegaskan bahwa domino dalam konteks PORDI adalah olahraga resmi yang mengedepankan aturan, sportivitas, dan pembinaan atlet.
“Domino bukan judi. Ini adalah permainan sosial dan olahraga yang sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, hadir dalam acara suka duka, dan dimainkan berbagai kalangan tanpa batas usia maupun gender,” tegasnya.
Baik Supriadi Laling maupun Jhoni Lumbaa sepakat bahwa keberhasilan pembinaan atlet domino harus dilakukan dengan sinergi kuat bersama pemerintah daerah dan seluruh jajaran Forkopimda.
Karena itu, Jhoni berharap Pemda Kabupaten Jayapura dapat memberikan dukungan besar terhadap program PORDI selama lima tahun masa kepengurusan ke depan.
“Kami membutuhkan dukungan Pemda agar pembinaan atlet dapat berjalan maksimal. Dengan sinergi dan dukungan penuh, kami yakin Kabupaten Jayapura dapat tampil membanggakan di tingkat provinsi, nasional, bahkan internasional,” tutup Jhoni Lumbaa.