Ketua DAS Sentani. Origenes Kaway, saat meletakan batu pertama pembangunan dapur sehat mendukung program MBG di Kampung Bambar, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura. Jumat, 11/4/2025 (foto;dani)
SENTANI | Papuareels.id – Ketua Dewan Adat Suku (DAS) Sentani, Origenes Kaway, memberi peringatan tegas agar tidak terjadi gangguan atau persoalan di lokasi pembangunan dapur sehat di Kampung Bambar, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, dalam rangka mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dalam sambutannya saat peluncuran pembangunan dapur tersebut, Jumat (11/4), Origenes menegaskan pentingnya menjaga stabilitas dan kerja sama lintas sektor, khususnya dengan tokoh adat dan masyarakat sekitar.
"Puji Tuhan, tempat ini tidak boleh ada masalah. Kalau ada yang bikin masalah, tangkap saja. Tidak usah tanya-tanya dulu, langsung amankan. Kalau tidak siap kerja, silakan diganti," tegasnya di hadapan para undangan.
Ia juga menyoroti pentingnya peran perempuan dalam program ini, mengingat mereka akan menjadi ujung tombak di dapur sehat tersebut.
"Ibu-ibu harus jaga mulut, jaga perasaan. Kalian kerja dengan hati, berbeda dengan bapak-bapak yang kerja dengan pikiran. Yang kalian kasih makan ini anak-anak negeri, jadi masaklah dengan kasih," ujarnya.
Origenes turut mengingatkan agar program MBG benar-benar dimanfaatkan untuk meningkatkan gizi anak-anak Papua. Ia juga mengajak masyarakat untuk tidak menciptakan isu negatif atau menyebarkan informasi menyesatkan terkait program ini.
"Anak-anak sekarang pegang HP, bisa lihat dan dengar apa saja. Jangan sampai mereka terpapar isu keracunan atau hal-hal yang belum tentu benar," tambahnya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah, tokoh adat, dan masyarakat agar dapur sehat bisa memberikan manfaat maksimal.
"Kalau mau berhasil, harus libatkan kepala suku dan tokoh-tokoh lokal. Adat itu penting, karena sekolah-sekolah kita ada di kampung-kampung," kata Origenes.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyinggung soal pentingnya regenerasi kepemimpinan di Papua, serta pentingnya menjaga nilai adat dan budaya sebagai fondasi pembangunan sumber daya manusia.
"Mari kita kerja sungguh-sungguh. Jangan hanya pintar tapi tidak mau menghargai pemimpin. Generasi hari ini mungkin hancur, tapi generasi berikutnya harus kita bina dengan gizi, pengetahuan, dan pemahaman adat yang baik," pungkasnya.
Program dapur sehat di Kampung Bambar ini merupakan bagian dari upaya nasional untuk menciptakan generasi muda yang sehat dan cerdas, serta meminimalisir angka stunting di wilayah Papua. (DanTop)