-->

Notification

×

Iklan Jayapura Kab

Iklan

Tag Terpopuler

Besok, Dinas Pariwisata Gelar Diskusi 'Road to FDS XV', Matangkan Kesiapan Sanggar dan Masyarakat Sekitar Danau Sentani

27 November 2025 | November 27, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-27T10:41:35Z
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayapura, Elisa Yarusabra.

SENTANI |  Papuareels.id — Dinas Pariwisata Kabupaten Jayapura melalui Bidang Kebudayaan berencana menggelar Diskusi Road to Festival Danau Sentani (FDS) ke-XV sebagai bagian dari pra-kegiatan menuju pelaksanaan festival pada 3–5 Agustus 2025 mendatang.

Diskusi ini menjadi forum penting untuk menyatukan langkah antara pemerintah, sanggar budaya, dan masyarakat dalam mempersiapkan berbagai aktivitas budaya yang akan ditampilkan selama festival.

Kegiatan yang akan digelar di Poleuw Park selama dua hari 28-29 November ini akan menghadirkan berbagai sanggar budaya dari kawasan Danau Sentani, akademisi dan semua pihak terkait untuk menyampaikan kebutuhan, harapan, serta masukan terkait pengembangan ivent tahunan tersebut.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayapura, Elisa Yarusabra menjelaskan bahwa Diskusi Road to FDS bukan sekadar forum komunikasi, tetapi momentum penting untuk memperkuat fondasi kebudayaan sebagai motor penggerak pariwisata daerah.

“FDS bukan hanya tentang festival tetapi Kebudayaan lokal harus menjadi kekuatan utama yang mendukung pariwisata. Karena itu, pendidikan budaya, penguatan sanggar, dan partisipasi masyarakat dan semua pihak sangat penting dipersiapkan,” ujar Elisa di Sentani, Kamis (27/11/2025).

Dalam diskusi ini, pemerintah juga akan memaparkan rencana penataan kawasan Kampung Kehidupan Pariwisata (KKP) yang akan menjadi pusat aktivitas pra-FDS hingga penyelenggaraan festival. 

"Targetnya, satu bulan sebelum FDS berlangsung, kawasan tersebut sudah dipenuhi pertunjukan budaya, workshop, dan aktivitas edukasi masyarakat," kata Elisa.

Elisa menegaskan bahwa dukungan terhadap sanggar bukan hanya sementara. Setelah FDS ke-XV, kawasan KKP ditetapkan menjadi sentra ekspo budaya permanen, tempat berlangsungnya berbagai aktivitas seni sepanjang tahun.

“Kita ingin KKP hidup terus, tidak hanya saat FDS. Ini akan menjadi pusat ekspo budaya Kabupaten Jayapura. Dan sanggar-sanggar yang sekarang kami bina akan menjadi pengisinya,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa koordinasi dengan Kementerian terkait pembangunan infrastruktur pendukung telah mendapat respons positif.

"Dukungan pemerintah pusat diharapkan dapat memperkuat kawasan KKP sebagai pusat kebudayaan yang representatif," harap Elisa.

Ditambahkan, kegiatan Diskusi Road to FDS ditutup dengan sesi tanya jawab antara sanggar, masyarakat, dan pimpinan daerah terkait kelangsungan pembinaan budaya serta kesiapan menuju FDS ke-XV.

Ditempat yang sama, Kepala Bidang Kebudayaan Fred Modouw mengatakan Kegiatan yang berlangsung besok ini menjadi bagian dari rangkaian persiapan besar untuk memastikan seluruh elemen budaya lokal siap tampil dalam festival tahunan tersebut.

Menurut dia, orientasi pembangunan pariwisata daerah saat ini telah bergeser dari sekadar menampilkan destinasi menjadi memperkuat pendidikan dan pelestarian kebudayaan sebagai fondasi utama pengembangan pariwisata di Kabupaten Jayapura.

“Hal mendasar dalam pariwisata sekarang adalah bagaimana kita memberikan pendidikan kebudayaan. Kebudayaan khususnya di wilayah Sentani harus mampu menjadi kekuatan yang menunjang sektor pariwisata,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan, pada kegiatan pra-FDS besok, sejumlah sanggar budaya dari sekitar Danau Sentani dan UMKM akan hadir menampilkan karya dan identitas budaya masing-masing.

Pemerintah daerah menilai sanggar-sanggar ini sebagai nilai jual pariwisata yang akan menjadi wajah utama FDS ke-XV.

“Kita mulai menyiapkan masyarakat dan sanggar-sanggar untuk terlibat penuh dalam festival. Mereka akan mengisi aktivitas pra-FDS hingga festival berlangsung,” jelasnya.

Selain penampilan budaya, pra-kegiatan ini akan diisi diskusi antara masyarakat, sanggar, dan pemerintah terkait pengembangan sanggar budaya, keberlanjutan pembinaan, serta partisipasi masyarakat dalam penguatan kebudayaan menuju FDS ke-XV.

Satu bulan sebelum FDS, kawasan KKP (Kawasan Kampung Kehidupan Pariwisata) akan dipenuhi aktivitas seni dan budaya sebagai bagian dari pemanasan menuju puncak acara. Pemerintah juga menargetkan kawasan KKP menjadi pusat ekspo budaya permanen, bukan hanya aktif selama festival.

“Arahan pimpinan jelas, FDS bukan hanya event tiga hari, tetapi kawasan KKP akan menjadi pusat ekspo budaya setelah FDS ke-XV. Aktivitas-aktivitas budaya akan terus berjalan,” katanya.

×
Berita Terbaru Update