Salah satunya adalah membersihkan drainase atau saluran dan jalan Kampung Kehiran dan Away yang bersumber dari dana desa tahap 1 tahun 2025
Kepala Kamoung Ifale. Lukas Mokay, mengatakan pembangunan saluran drainase di dua titik lokasi diharapkan dapat mengurangi risiko terjadinya banjir tahunan.
"Drainase itu memang usulan dari warga karena kalau musim hujan sering banjir. Sebelumnya ada drainase buatan warga, tapi tidak bisa menampung ketika musim hujan, air meluap karena tidak ada buangan akhir," kata Mokay, Sabtu,10/05/2025.
Tak cuma itu, kondisi jalan lingkungan pun rusak parah sehingga ketika usai diguyur hujan membentuk kubangan air.
" setelah Musibah banjir badang 16 Maret 2019 , saya prioritaskan untuk tahun ini di lakukan pembersihan juga ," ucapnya.
Ia menerangkan, anggaran pembangunan infrastruktur jalan dan penanganan banjir bersumber dari Dana Desa tahap 1 tahun 2025
"Selain untuk BLT dan ketahanan pangan, dana desa kita gunakan juga untuk membangun jalan lingkungan serta drainase," kata dia.
Menurut Lukas Mokay iya,berharap agar pembersihan drainase ini di lanjutkan dengan Pekerjaan talud beton dan hal ini la pernah usulkan kepada pemerintah Daerah tetapi sampai dengan saat ini belum ada respon.
Untuk itulah kami kasi bersih dulu lalu akan berkordinasi dengan Pemerintah Daerah di bawah kepemimpina Bupati yang baru ini ada jawaban untuk kegiatan selanjutnya.
Mengingat Wilayah Kehiran di Musim penghujan memang membuat udara menjadi sejuk, tetapi juga meningkatkan risiko bencana banjir terutama di daerah rawan.
Hujan deras yang turun terus-menerus bisa menyebabkan air sungai meluap, saluran drainase tersumbat, dan akhirnya menggenangi pemukiman. Sayangnya, faktor manusia seperti minimnya kesadaran juga membuang sampah yang menyumbat saluran air, serta pembangunan di kawasan berisiko tinggi juga memperparah kondisi ini.(ST/DanTop)