Ketua UMKM Pemuda Dafonsoro, Edmon Karuway, saat di wawancarai di cafe Efka hawai kelurahan Sentani Kota Kabupaten Jayapura. Sabtu, 3/5/2025 (foto;dani)
SENTANI | Papuareels.id – Ketua UMKM Pemuda Dafonsoro, Edmon Karuway, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Pemerintah Kabupaten Jayapura, khususnya kepada Bupati Jayapura, Dr. Yunus Wonda, SH,.MH, atas dukungan dan kehadirannya dalam peresmian stasiun isi ulang sabun cair milik Pemuda Dafonsoro.
Peresmian stasiun isi ulang tersebut menjadi tonggak penting bagi UMKM lokal dalam upaya mendorong ekonomi kreatif yang ramah lingkungan. Dalam sambutannya, Edmon menyebut bahwa kehadiran Bupati merupakan bentuk dukungan moril yang luar biasa bagi pemuda Jayapura.
“Ini adalah semangat bagi kami anak muda untuk terus berkarya dan berinovasi. Terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Bupati yang sudah meresmikan langsung stasiun isi ulang ini,” ujar Edmon.
Menurut Edmon, Bupati Jayapura juga menyampaikan komitmennya untuk menganggarkan dana pada tahun depan guna mendukung pengembangan usaha ekonomi kreatif pemuda. Langkah ini dinilai sejalan dengan visi Bupati untuk meningkatkan pendapatan asli daerah melalui sektor UMKM.
Edmon Karuway sendiri dikenal sebagai inovator muda dari Kampung Endokisi. Distrik Yokari. Kabupaten Jayapura, yang mengembangkan sabun cair dari bahan dasar biji pinang. Ia memulai usaha tersebut sejak tahun 2019 dan fokus menyempurnakan legalitas produk hingga akhirnya mendapat izin edar nasional dari Kementerian Kesehatan.
“Kapasitas produksi kami saat ini mencapai 1.200 hingga 2.000 liter per hari. Namun, kami tidak lagi menjual ke toko-toko. Kami mengubah konsep menjadi penjualan langsung ke masyarakat dalam bentuk isi ulang, menggunakan botol bekas air mineral untuk mendukung ekonomi hijau,” jelasnya.
Produk unggulan dari usaha ini adalah sabun cuci piring dengan komposisi yang telah dipatenkan. Saat ini, UMKM Pemuda Dafonsoro mempekerjakan tujuh pemuda asli Jayapura, sebagian besar dari wilayah pesisir Tanah Merah.
Menanggapi ajakan untuk pemuda terlibat dalam wirausaha, Edmon menekankan bahwa berwirausaha tidak bisa dipaksakan. “Itu kembali pada panggilan hati masing-masing. Tapi kami siap mendukung kebijakan yang mendorong kreativitas dan kemandirian pemuda,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa gagasan awal usaha ini muncul dari kebutuhan akan sabun sebagai bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. “Selama manusia masih makan dengan peralatan, sabun cuci piring akan selalu dibutuhkan,” tutup Edmon. (DanTop)